Selasa, 28 Februari 2012

RENCANA PEMBUATAN MESIN CUCI DARAH GENERASI BARU - MADE IN INDONESIA



YADUGI (Yayasan Peduli Ginjal Indonesia) tengah merancang  membuat mesin cuci darah generasi baru - made in Indonesia - yang harganya lebih murah dan kualitasnya lebih unggul, dibandingkan dengan mesin impor.   Proyek ini akan dipimpin oleh Bapak Krishnahadi S. Pribadi, Msc. PhD.  

Untuk kegiatan ini, YADUGI membutuhkan sponsor.  
Kepada pihak-pihak yang tertarik dengan program ini, mohon menghubungi blog ini.


Adapun ciri-ciri kelebihan dari rancangan  mesin cuci darah buatan Indonesia ini, adalah sebagai berikut:

  1. Menggunakan Teknologi Imbedded Computer   untuk pengendalian seluruh pengoperasian sistim secara otomatis dengan memanfaatkan expert system
  2. Dapat dioperasikan oleh pasien sendiri dengan sedikit pelatihan, dengan demikian dapat dipakai di rumah, klinik, puskesmas di daerah-daerah
  3. Menggunakan SISTIM REGENERASI DIALYSATE  dengan sistim penyaringan ultra (UF) untuk membuang racun dari dialysate, dan pemakaian ulang cairan dialysate yang steril dan memenuhi syarat sehingga menghemat air
  4. Saringan NANO (NF) dari bahan keramik yang MURAH dengan umur sampai 2 tahun lebih
  5. Menggunakan prosedur sterilisasi  mesin otomatis (pra dan dan pasca pencucian) untuk  menghindari kemungkinan penularan penyakit (hepatitis, HIV, dsb.nya)   
  6. Tidak memerlukan Larutan Dialysate yang mahal, dapat memakai air minum biasa (botol Aqua) antara 10 s/d 15 liter per hari; tidak memerlukan sistim pemurnian air yang kompleks dan mahal seperti halnya dengan sistim konvensional
  7. Sistim memakai monitoring on-line semua parameter penting (on-line blood and dialysate testing) untuk menjamin mutu: tekanan, suhu, konduktivitas, dsb.nya 
  8. Semua data direkam secara waktu nyata dalam media rekam untuk analisis dinamika hemodialisis 
  9. Parameter pengoperasian diprogram oleh komputer sesuai dengan rekomendasi dokter yang disesuaikan untuk setiap pasien.

FITUR- FITUR LAINNYA:

  • Tidak memerlukan memerlukan sistim pemurnian air  (sumber kontaminasi dan infeksi) seperti halnya dengan sistim hemodialysis yang konvensional sekarang. 
  • Sub-sistim Reprocessing Dialyzer  terintegrasi untuk memudahkan pemakaian Dialyzer Reuse (untuk menghemat biaya Dialyzer) 
  • Dapat diprogram untuk melakukan melakukan IHD, CVVH, CVVHD, CVVHDF,  IHD, CVVH, CVVHD, CVVHDF, dan dapat  dipakai  di rumah untuk hemodialysis malam (Nocturnal Daily Hemodialysis Hemodialysis) atau  Dialysis Pendek (2 jam)  setiap hari.  Ideal untuk klinik dan puskesmas di daerah-daerah 
  • Dapat diintegrasikan dengan jaringan sistim kesehatan jarak jauh melalui jejaring internet  nasional  maupun lokal; misalnya puskesmas 
  • Dapat bekerja sama dengan rumah sakit pusat untuk bantuan pengawasan medis dari jarak  jauh  (remote E-medicine)  
  • Biaya investasi dan pengoperasian yang murah, tidak memerlukan cairan dialysate yang mahal, bahkan untuk CVVHD pun. (Pada saat ini CVVHD memerlukan biaya antara Rp 10 juta s/d 15 juta per hari per pasien, antara lain karena biaya cairan dialysate yang sangat mahal)